Tuhan...
terima kasih kerana masih menaruh belas,
meminjamkan nafas ini,
walaupun aku berdosa,
padaMu dan pada diri sendiri.
Tuhan...
terima kasih kerana masih menaruh belas,
tidak memutuskan nafas ini,
untuk aku yang masih,
menipu diri sendiri.
Tuhan...
terima kasih kerana masih menaruh belas,
meminjamkan nafas ini,
kerana masih memberi waktu,
untuk aku sujud taubat padaMU
skip to main |
skip to sidebar
About Me
Peringatan!
Awas! Segala apa yang tercatat di blog ini adalah Hak Cipta Terpelihara. Segala peniruan, penyalinan semula, copy and paste dan seangkatan dengannya adalah dilarang sama sekali. Jika saya mendapat tahu berlaku sebarang kecurian saya tidak akan teragak agak untuk menyaman atau menyantau atau memukul atau memaki hamun atau kesemuanya sekali. Ingat! sila minta izin dari saya sebelum anda melakukan sesuatu!
Main Page
Blog Archive
-
▼
2005
(77)
-
▼
August
(56)
- Andainya
- ampuni aku
- Skizofrenia
- Bagai Jerebu
- satu bayang dikesan bunyi
- Merdeka kita
- Tak apalah
- kata kata
- demimu yang disyurga
- andai aku tidak menemuimu
- ketukan realiti
- diari hari
- jika mencari cinta
- cerita kita
- isteriku
- seutas kata
- for you
- diantara
- aku dan manusia
- semut I
- semut II
- i wish you
- gembrot
- Aishiteru
- amalan kita (insyaAllah)
- puisi klasik
- mutiara kata
- lupakah pada pompeii?
- biarkan aku lena sekejap
- Tuhan
- aku rindu
- embun jiwa
- semanis senyuman - tribute to akak manis
- mencari damai dihati - tribute to wakiki
- kata dia - tribute to bella
- Nur salina
- happy besday - tribute to ainadilah
- kawan kawan
- permaisuri
- kalaulah lupa
- manusia bodoh
- hanya aku saja
- cerita warna warni - tribute to ara
- persoalan
- rindu jua
- nasihat aku
- dimanakah cinta? - tribute to puteri lilin
- senafas
- tiada bernafas
- kekasih
- tangisan situa
- cinta terakhir
- satu pusingan
- mana rindu ku?
- andai hujan
- here i am
-
▼
August
(56)
No comments:
Post a Comment