Wednesday, January 23, 2013

Selagi beryahudi


Di bumi bertuah


Berdiri Atas Mimpi


Busur Busur Rindu

Degup logik kian berat
mengalir merah cemas
dari celah luka cinta
lalu rebah, hati

saat jiwa di panah
busur busur rindu

Surat untuk Jib

Jib,
resam kita kian hilang
gelodak ini semakin melebar
jalannya dibaiki sentiasa
oleh hedonisme dan demokrasi

Jib,
perjuangan kita berdua sudah adar
begitu jualah usia pertelingkahan
selama mana harus patriotik itu dipenjara
jemputlah ia kembali bersama
lenakanlah tari tarian
dan Islamlah penyatuan kita

Jib,
hidangan panas didulang kita
masih tersuap ke mulut asing
dari Tun, Lah hingga ke kamu Jib,
janji kemewahan yang dialir ke rumah kami
masih sekelingking arus