Pusar air mata bergenang
saat ini hatiku tirus kepadamu
isteri ku yang tersayang
aku tidak mampu menjadi perdu
tempat gantungan kasih kasihmu
kerana itu aku memohon maaf
andai harapan bahagia
jatuh menimpa belas
namun dalam kehebahan dunia itu
aku mahu mengucup terima kasih
di atas dahi bersihmu
walau dimana tidak bisa berganti
sisipan bekal cinta yang kau berikan
terima kasih pada senyummu
walau bukan ubat
tapi ia kain yang membalut luka ku
terima kasih pada hatimu
yang menjadi hamparan perbaringan
cintaku yang tersesat
terima kasih pada sentuhanmu
senang senang ia memperlahankan badai
aku ditakdirkan goyah
dalam mengalas keutuhan bahagia
jika aku mati hari ini
maka ini wasiatku
jagalah benih cinta yang sedang subur mekar
moga menjadi perdu segagah satria
jika aku mati hari ini
maka ini dendangan terakhirku
selayang surat cinta yang sentiasa ada
Monday, January 01, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment