ambilkan puing puing besi yang bertaburan
nah, paterikannya di lengan ku
dapat ku cantas nanti kepala kepala mereka
ambilkan dahan dahan kayu yang jatuh itu
tidak perlu padamkan api yang membakarnya
lekatkan saja di kaki ku ini
mampu ku berlari semula menghambat jentera mereka
kutipkan semula cebisan tubuh tubuhku
cekupkan nyawaku yang sedang perlahan melayang
cantumkan semua kembali satu persatu
saat celik mata ku ini nanti
bisa aku mati berkali kali demi namaMU.
Thursday, August 03, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment