apa yang kau marah hai bulan?
sehingga pekat malam menjadi likat
sehingga putih serimu
hilang ditelan gerhana
apa yang kau dendamkan hai matahari?
hingga terpancar cahaya terikmu
di dalam kantor berhawa dingin
sehingga kering ladang dan sawah pusaka
apa yang kau tangiskan itu awan?
sehingga banjir kota metropolitan
sehingga melimpah ruah pekat lumpur
diselang seli lantam pekikanmu
apa yang kau marah hai bulan?
apa yang kau dendamkan hai matahari?
apa yang kau tangiskan itu awan?
manusia itu tetap jua jemawa
Friday, June 23, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment