adakah bintang tersipu malu
saat aku merenungnya
asyik, setiap malam?
apakah mereka berbisik
sama sendiri
lihat, dia lagi, merenung kita
di hatiku juga bintang,
ada sebutir mutiara
cahayanya amat payah didakap
maka itu,
aku teroka ramadhan ini
menuju puncak kembara
mahukah kalian menemaniku?
menerangi doa
menghampari sujud
menadah titis titis keinsafan
dalam sepuluh malam yang terakhir
Thursday, October 12, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Salam,
Terima kasih puisi ini.
Post a Comment