andai tawa
penawar duka
bisa sembuhkah
tanah berdarah
di mana lukanya?
di mana nanahnya?
diam yang engkau sembahkan itu
racun hidupnya
andai senyum
pengubat lara
mengapa terpadam
lilin membakar
ke mana nafasnya?
ke mana nyawanya?
anak kecil menjadi taruhan
percaturan binawah
bentala bergegar
dadanya dibedil
sejuta merintih dan anak
menjadi korban
dan kita membisik hiba
abuh hanya sebentar
mana hilang kemanusiaan?
siang menjadi saksi
malam pun merintih
bulan mula merajuk
hilang cahaya
merangkak dendam berlari
pergi membalas darah
terpadam satu lilin perjuangan
andai sentuh
menjadi semangat
akan ku sentuh seluruh bumi
biarkan mereka
sorak ketawa
ada ketika ini nanti
mereka menangis
Tuesday, July 04, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
... di noda terhempas, di dosa terpulas, di situ banyak nafas tumpas.
Post a Comment