lah,
layang surat ini
bukan duri isi kandungannya
andai kau baca
setenang Chini
lah,
cermin cermin bangsa
tiada ruang lagi untuk retak
serpihan serpihannya bertaburan
di bawah paras pengetahuanmu
melekat kami di bawah tapak kasutmu
lah,
empangan kemewahan yang kau dirikan
adalah fatamorgana bagi kami
sedang kau berendam di dalamnya
yang mengalir dari pili di rumah kami
hanyalah sekelingking arus
lah,
kami berlari larian
ketika hujan batu menimpa
mencari teduh yang berselindung
di bawah payung payung
peradabanmu
lah,
tangan yang ku hulurkan ini
akan bersambutkah salam?
atau kau memaling muka
pada satu lagi pelita
rintihan bangsa
Friday, December 15, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment