menjadi kuli, bumi
betapa lelah menuruti
kehendak insani
telah bercucuran belas dari lagit
dipinta kerah masih
menggalas peradaban berguni
dan lucut muatan
kerana lecuh dan lenguh
menggelusur merempuh
manusiawi
lalu dibuat pelantar
diikat dipaku dibahu
menjadi kuli, bumi
tersungkur lagi
rebah menatap langit
suara tangis insani tiada dipeduli
runcing jari menuding bumi
"kau kuli!"
hingga lupa bertanya
siapa mengikat, memaku
dibahu siapa
mengerah menuju keluar batasan
Thursday, December 11, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment